A.
PENGERTIAN WIRASWASTA
Kata Wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari
kata WIRA dan SWASTA. WIRA artinya Pahlawan, sedangkan SWASTA artinya
partikelir. Jadi WIRASWASTA berarti pahlawan dalam bidang partikeliran
(non-pemerintah) atau pahlawan dalam bidang usaha. Ia memiliki jiwa pioneer,
keberanian, keutamaan, keuletan dan ketabahan.
Kewiraswastaan (Entrepreneursip) merujuk kepada mental
dan kepribadian tertentu yaitu
keberanian mengambil resiko, keutamaan, kreatifitas, inovatif, ketabahan kesungguhan, keuletan dan
keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan
dan kemampuan sendiri.
1)
Menurut F.Harbison
Ø kewiraswastaan
melaksanakan 3 fungsi pokok, yaitu
·
Penanggung resiko
·
Inovasi dan
·
Manajemen
2) Menurut
Salim Siagian
Ø “Kewiraswastaan
adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap,
kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat, dan unggul dalam
menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada
pelayanan terbaik kepada pelanggan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
termasuk masyarakat, bangsa dan Negara
Unsur-Unsur Penting Wiraswasta.
B.
UNSUR-UNSUR
PENTING WIRASWASTA
>
Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada
umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.
>
Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai
keberhasilan yang lebih tinggi.
>
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran
atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga
yang akan dialami.
C.
PERUSAHAAN
KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT
ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan besar.
D. PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Sebagaimana
diuraikankan dimuka, Waralaba sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia
pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji ( Fast Food Restaurant ),
seperti KFC, Pioneer Take out. Sedangkan Franchise (waralaba) generasi pertama
yang cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain
seperti; Coca-cola, obat-obatan,dsb.
Perkembangan
Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumaah makan siap saji sangat pesat.
Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai
penerima waralaba ( franchisee ) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui
master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima
waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu
jaringan format bisnis waralaba berekspansi.
Bahkan
dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah tedaftar sekitar 250
perusahaan penerima Waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang
restoran siap saji.
Pesatnya
perkembangan Waralaba daerah perkotaan di Indonesia, karena didukung oleh
jumlah populasi yang tinggi dan daya beli yang baik, disamping pola makan
masyarakat bisnis (middle-up) yang cenderung makan diluar rumah.
1.
Berikut ini adalah definisi dari istilah – istilah
tersebut berdasarkan PP No.16 Tahun 1997, yaitu;
·
Pemberi Waralaba
Adalah badan usaha atau peorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak
atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki
pemberi waralaba.
·
Penerima Waralaba
Adalah
badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimiliki pemberi waralaba.
·
Penerima Waralaba Utama
Adalah penerima waralaba yang melasanakan
hak membuat perjanjian Waralaba Lanjutan yang di peroleh dari pemberi waralaba.
·
Penerima Waralaba Lanjutan
Adalah badan usaha atau perorangan yang menerima
hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi Waralaba melaui penerima
waralaba utama.
·
Perjanjian Waralaba
Adalah perjanjian secara tertulis antara
Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba.
·
Perjanjian Waralaba Lanjutan
Adalah perjanjian secara tertulis antara
Penerima Waralaba Utama dengan Penerima Waralaba Lanjutan.
E.
JENIS-JENIS
USAHA YANG POTENSIAL DIWARALABAKAN
1.
Produk dan
jasa otomotif
2.
Bantuan dan jasa bisnis
3.
Produk dan jasa kontruksi, perawatan dan perbaikan
rumah, jasa AC
4.
Jasa pendidikan
5.
Rekreasi dan hiburan
6.
Fastfood dan take away (makanan siap saji)
7.
Stan makanan/food stalls
8.
Perawatan kesehatan, medis, dan kecantikan
9. Jasa membersihkan karpet, kebersihan
rumah, perawatan, perbaikan furniture dan barang-barang manufaktur
10.
Eceran/retailing
F.
KIAT-KIAT
MEMILIH USAHA DENGAN CARA WARALABA ( FRANCHISING)
1.
Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih
kepada calo franchise
2.
Jangan ingin cepat kaya.
3.
Jangan memilih franchise hanya karena harganya
murah
4.
Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.
5.
Perhatikan tingkat risiko yang ada.
6.
Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional.
7.
Hindari franchisor yang hanya memiliki satu
produk.
8.
Hindari franchise yang membutuhkan banyak
karyawan.
9.
Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.
10.
Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.
11. Pelajari
dukungan promosi franchisor.
12.
Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan.
13.
Pelajari dokumen dan informasi yang sudah
diperoleh.
14.
Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan
franchisee lain.
15.
Pelajari laporan keuangan franchisor.
16.
Bandingkan tingkat penghasilan yang akan anda
peroleh dengan penghasilan deposito.
17.
Pertimbangkan besarnya franchisee fee dan royalty.
18.
Segera action!
G.
CIRI-CIRI
PERUSAHAAN KECIL
·
Manajemen berdiri sendiri
·
Modal disediakan oleh seorang pemililk atau
sekelompok kecil
·
Daerah operasinya lokal
·
Ukuran dalam keseluruhan relative kecil
1. Kekuatan/kelebihan perusahaan
kecil
a. Banyaknya produk-produk tertentu yang dikerjakan oleh
perusahaan kecil. Perusahaan besar dan menengah banyak ketergantungan kepada
perusahaan kecil, karena jika hanya dikerjakan perusahaan besar dan menengah,
marginnya menjadi tidak ekonomis.
b. Merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan
ekonomi dalam masyarakat.
Kelemahan perusahaan
kecil
2. Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil
umumnya berkaitan dengan faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan
dan hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak
bermanfaat, tidak mematuhi ketentuan pembukuan standar.
b. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan
sering bekerja di luar batas jam kerja standar.
c. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja
karena tidak adanya perencanaan kas.
d. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis
barang ada yang kurang laku.
e. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian
pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial.
f. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
g. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau
belum pernah merumuskan.
3. Keuntungan
perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak
perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal
ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.Penyesuaian
dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya
perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan,
serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan
perubahan selera pelanggan.
4. Kelemahan perusahaan kecil
Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah yaitu masih terbatasnya
kemampuan sumber daya manusia ; Kendala pemasaran produk sebagian besar
pengusaha Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang lebih memperioritaskan
pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam
mengaseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga
sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja ; Kecenderungan konsumen
yang belum mempercayai mutu produk Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang;
Kendala permodalan usaha sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah Industri –
Dagang memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Disamping
itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan
pembayaran.
5. Cara-cara mengembangkan perusahaan kecil
·
Mengenal faktor eksternal usaha kecil
·
Memahami Pelanggan
·
Menentukan Target Pasar
·
Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil
·
Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan
Pelanggan
·
Menentukan Harga Produk
·
Promosi Produk
6. Kegagalan-kegagalan perusahaan kecil
·
Kurangnya Pemahaman Usaha dan tempat usaha
·
Kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran
·
Kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan
bahan baku dan sarana.
·
Kurang nya kehandalan pengelolaan administrasi dan
keuangan
·
Kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali
kredit
·
Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha
·
Kekurangan pemahaman perubahan teknologi
7. Perbedaan antara kewirausahaan & bisnis kecil
Wirausahawan adalah
mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan
ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya
sebagai wirausahawan, namun banyak diantara mereka tidak bercita-cita
memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati. Sesungguhnya
seseorang hanya jadi pemilik bisnis kecil, hanya jadi wirausahawan, atau
pemilik bisnis kecil sekaligus wirausahawan. Pemilik bisnis kecil saja umumnya
tidak punya rencana untuk tumbuh dan berkembang. Jadi yang membedakan
kepemilikan bisnis kecil dengan kewirausahawan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik
bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari
pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk
tumbuh berekspansi, dan membangun, yang artinya ia siap menanggung resiko.
Richky Aprisia
26212280
1EB08
Sumber:
Love Septiana blog, Google Book
Tidak ada komentar:
Posting Komentar