Keuangan Perusahaan
Keuangan perusahaan memiliki tiga motif yang berbeda di
antaranya:
a)
Divestasi
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual)
bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga
perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat
dilakukannya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan.Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan
karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh
uang.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai
bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu
mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut
tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core
competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin
besar.
Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Kebangkrutan
b) Estimasi
penjualan
Estimasi Penjualan yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang
penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka
pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
c)
Estimasi produksi
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods
Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi bahan jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
·
Biaya Bahan Baku (BBB)
·
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
·
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
d) Estimasi
pembelian bahan langsung
Merupakan pembelian barang secara langsung, baik berupa
langsung maupun sistem online. Estimatisi ini sangat menguntungkan bagi penjual
maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara
sistem online. Dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan.
Karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke
tempat penjual. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang
mana yang akan di belinya. Lalu mentransfer sejumlah uang yang sudah tertera,
dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan
keuntungan.
e)
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku pembantu dan
penunjang produksi. Berdasarkan harga pokok satandar menunjukan bahwa satu unit
bahan baku langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi. Harga
yang digunakan sama dengan harga yang dibeli.
Upah Langsung
Merupakan pembayaran upah kepada karyawan yang langsung
berkaitan dengan hasil tertentu.
f)
Estimasi beban fabrikase
Estimasi Fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang
beban pabrikase.
g)
Estiminasi harga pokok penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat
persediaan akhir. Data yang diperlukan :
Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran
bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung Keakuratan
datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
h)
Estimasi beban penjualan
Estimasi Beban Penjualan adalah beban si penjual karena
terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh
pihak-pihak tertentu.
i)
Estimasi beban administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan
politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi
di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor
pekerjaan sementara adalah:
·
tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan
tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan:
1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
·
perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil
yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
·
penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan
(bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
j)
Estimasi laba rugi
adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan
keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada
estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah
perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
k)
Estimasi kas
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di
punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat
mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.
apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan
kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar