A.
Menulis Laporan Ilmiah
1.
Macam-Macam Karya
Ilmiah
Ada berbagai macam karya ilmiah yang
oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu Menulis, Strata-2, Ilmu Kedokteran Dasar,
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 1991, tidak dipublikasikan)
dikategorikan menjadi 11 macam:
·
Skripsi
·
Tesis
·
Disertasi
·
Surat pembaca
·
Laporan kasus
·
Laporan tinjauan
·
Resensi
·
Monograf
·
Referat
·
Kabilitasi
Berikut
ini jabaran dari masing-masing kategori karya ilmiah.
1.
Laporan penelitian adalah laporan
yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai
oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh
Departemen Kebudayaan, dsb.
2.
Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana
strata satu (Si).
3.
Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik
strata dua (S2), yaitu Master.
4.
Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata
tiga (S3), yaitu Doktor.
5.
Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan
terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.
Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang
ada yang dilandasi dengan teori.
7.
Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
8.
Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang
memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
9.
Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf
ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
10.
Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan
orang lain.
11.
Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana
Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
2.
Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.
a.
Pembacanya seorang atau
sekumpulan orang tertentu. Laporan
dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu
diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli
terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada
pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan
berbentuk pamflet atau selebaran.
b.
Bentuk laporan yang
disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan
panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi,
pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek
biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan
seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
c.
Laporan itu bersifat
sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik
kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k.
Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka
harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau
bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari
bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
d.
Bahasa dan nadanya
formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak
berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar
pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam
laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau
susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
e.
Judul, subjudul, dan
sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam
Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang
hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
3.
Syarat Laporan
Ilmiah
I.
Penulisannya berdasarkan
hasil penelitian, disertai pemecahannya
II.
Pembahasan masalah
yang dikemukakan harus objektif sesuai realita fakta
III.
Tulisan harus
lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, pedoman umum
IV.
Ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan (EYD), serta pedoman umum pembentukan istilah (PUPI)
V.
Tulisan disusun
dengan metode tertentu
VI.
Tulisan disusun
menurut system tertentu
VII.
Bahasanya harus
lengkap, terperinci, teratur,ringkas, tepat & cermat sehingga tidak terbuka
kemungkinan adanya ambiguitas ketaksaan , maupun kerancuan
Rancangan Usulan Penelitian
a. Bagian Awal
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus
ekspressif, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah
yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat rancangan usulan penelitian
untuk. (skripsi, tesis, laporan dll
- Identitas penyusunrancangan.
Diahului dengan kata oleh lalu ditulis nama
peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
- Tanggal pengajuan
b. Bagian Utama
- Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang
dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam
perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau
pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks
masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya
harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Penjelasan mengenai mengapa masalah yang
dikemukakan dalam rancangan usulanpenelitianuntuk
disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2. Beberapa bukti bahwa masalah tersebut
belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3. Letak masalah yang akan diteliti itu
dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
- Tujuan dan kegunaanpenelitian.
Secaa eksklusif dan spesifik harus diseebutkan
maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian
yang diharapkan.
- Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tengtang
garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas pokok
permasalahannya. Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun
berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah
- Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi
jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan
tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau kalimat deklaratif
- Metodepenelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah,
yaitu :
1. Penentuan subjek penelitian, penentuan
sampel yang akan dugunakan, penentuan sampling design yang akan dipakai, dan
teknik pengambilan sampel
2. Metode pengumpulan data, alat
pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas
3. Bahan yang akan dipakai (bahan kimia,
obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang
mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan
asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan
4. Dalam bagian ini perlu disebutkan alat
perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan yang aka dipakai
5. Teknik atau model analisis (statistik)
yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik
tersebut
6. Jika perlu disertakan rancangan untuk
menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil
- Jadwalpenelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan
kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap
penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat
secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Tahap-tahap penelitian yang
akan dilakukan.
2. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
3. Rincian kegiatan untuk tahap
masing-masing.
c. Bagian Akhir
- Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka
yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancanganusulan penelitian.
Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai
bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.
1) Manfaat rancangan usulan penelitian
Sebagai kerangka operasional penelitia (blue
print).
Menegaskan kedalaman (intensitas) dan
keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
Memperkirakan penelitian yang akn dihadapi dan
rancangan alteratif penyelesaiaanya.
Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
Rancangan penelitian harus memenuhi
syarat-syarat sistematis, konsisten dan operasional. Dalam penyusunannya perlu
memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang
efektif. Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
a) Bagian awal, berisi mengidentifikasi
masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi
variabel, dan menyusun instrumen.
b) Bagian inti, melaksanakan penelitian,
termasuk melakukan observasi, pengambilan data, dsb.
c) Bagian akhir, panyusunan laporan dan
publikasi hasil penelitian.
2) Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi
sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Judul penelitian yang direncanakan akan
dilakukan.
Identitas penyusun rancangan.
Tanggal pengajuan rancangan ke Program
Pascasarjana.
2. Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
v Rasional dari judul yang dipilih.
v Perumusan masalah, telaah pustaka dan
penelitian terdahulu.
v Tujuan dan kegunaan penelitian.
v Kerangka pemikiran teoritis.
v Rancangan hipotesis, jika dipakai.
v Metode penelitian.
v Hasil yang diharapkan dan masalah yang
diantisipasi.
v Jadwal penelitian.
3. Bagian Akhir
Daftar pustaka sementara.
Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
3) Contoh usulan penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu
kewajiban bagi para pegawai di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi
pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Kemudian di dalam pelaksanaan
tugas dan pekerjaan tersebut tentunya pasti mempunyai suatu tujuan yang sama
yakni mengharapkan suatu hasil pekerjaan dan tugas yang baik serta memuaskan
sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan suatu hasil
kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka setiap pimpinan suatu
organisasi dapat dipastikan mempunyai suatu aturan dan ketentuan yang
dituangkan dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini di buat dengan maksud agar
setiap komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perlu
adanya suatu faktor yang harus dimiliki oleh para pegawai, yakni semangat
kerja. Semangat kerja itu sendiri timbul dan tumbuh dalam diri pegawai yang
disebabkan adanya motivasi dari pimpinan dalam arti pimpinan memberi motif atau
dorongan kepada pegawai, di mana motif itu sendiri menyangkut pada kebutuhan
pegawai, baik kebutuhan batiniah maupun kebutuhan lahiriah.
Sadar akan betapa pentingnya pegawai dalam
pembangunan sesuai dengan Hakekat Pembangunan Nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagaimana termaksud dalam Garis-garis
Besar Haluan Negara atau GBHN adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemberian motif
oleh pimpinan merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan agar tumbuh dan
timbul semangat kerja dalam diri pegawai, sebab keberhasilan pegawai sangat
tergantung dari motivasi dan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan.
Pemberian motifasi merupakan proses dari
motivasi, motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak)
kepada para bawahannya sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas.
Sadar akan betapa pentingnya Pegawai Negara,
dalam hal ini adalah Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile dalam pembangunan, maka
sangat disayangkan karena pada kenyataannya pemanfaatan tenaga kerja para
pegawai selaku sumber daya manusia belum optimal, buktinya banyak terlihat
gejala-gejala masalah yang terjadi yang berhubungan dengan semangat kerja
pegawai, antara lain :
1. Banyak terlihat beberapa pegawai justru
banyak menganggur daripada menyelesaikan pekerjaannya.
2. Pada saat jam kerja berlangsung, masih
terdapat beberapa orang pegawai yang tidak bekerja sama yaitu melakukan
kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pokok.
3. Masih adanya beberapa orang pegawai yang
terlambat datang ke tempat kerja atau meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Penyelenggaraan motivasi oleh Kepala Kantor
sangat penting dikaitkan dengan upaya peningkatan semangat kerja pegawai di
lingkungan Kantor Kelurahan Kudaile. Rendahnya motivasi kerja sangat
dipengaruhi oleh perhatian pemimpin atau Kepala Kantor terhadap Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (SDM), dalam meningkatkan profesionalisme dan pelayanan
kepada masyarakat dan juga untuk meningkatkan etos kerja pegawai. Sebagaimana
diketahui, manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar
bagi upaya menciptakan tujuan organisasi dalam mencapai kesuksesan, yaitu :
1) Menambah wawasan agar mencapai visi.
2) Mengembangkan kemampuan agar lebih
profesional.
3) Menanamkansense of belonging,agar loyal
dan punya dedikasi.
4) Menumbuhkan semangat agar memiliki
motivasi.
5) Meningkatkan etos kerja agar mempunyai
komitmen yang tinggi.
Semangat kerja sedikit banyaknya dipengaruhi
oleh perilaku pimpinannya.Perilaku pimpinan yang baik, yaitu :
1. Seorang pimpinan harus selalu berpikir
positif, selalu antusias, mampu memahami dan menghargai pihak lain (bawahan),
tetap tenang saat dalam situasi sulit atau menegangkan, tetap optimis, tidak
mengumpat terhadap bawahan, menjelaskan kesalahannya pada waktu dan tempat yang
tepat.
2. Tidak menunda jawaban atau memberi
jawaban yang mengambang.
3. Memberi perintah dengan gaya minta
tolong.
4. Tidak lupa memberi hadiah atau
penghargaan.
Hal tersebut sangat mempengaruhi semangat kerja
pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang
masalah yang ada, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul :Kedisiplinan
Kerja Pegawai Kantor Kelurahan Kudaile.
B.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini temasuk :
a) Untuk mengetahui bagaimana tingkat
kedisiplinan terhadap kinerja dari pegawai kantor kelurahan Kudaile.
b) Untuk mengetahui besar pengaruh motivasi
lurah tanjungpinang barat terhadap tingkat kedisiplinan pegawai di kantor
kelurahan Kudaile.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a) Dapat digunakan sebagai bahan masukan
atau pertimbangan bagi pegawai Kelurahan Kudaile.
b) Dapat berguna bagi semua orang yang
berkompeten yang ada kaitannya dengan motivasi semangat kerja.
C.Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah tersebut di
atas, maka penulis dapat mengambil merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sikap yang baik dari kepala
lurah demi meningkatkan kedisiplinan pegawai kantor kelurahan Kudaile?
2. Seberapa besar pengaruh motivasi lurah
Tanjungpinang Barat terhadap kedisiplian pegawai di Kantor Kelurahan Kudaile?
BAB II
KAJIAN TEORI
Kerangka Teoritis
Dalam rangka menjelaskan uraian penulisan ini
maka dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian yang lebih mendasar
sesuai dengan judul yang akan di teliti, maka di bawah ini akan di uraikan
beberapa konsep yang berkaitan dengan permasalahan di atas.
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah
disiplin berasal daribahasa latinDisciplinayang menunjuk pada kegiatan belajar
dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaituDisciplineyangberarti:
1) Tertib, taat atau mengendalikan tingkah
laku, penguasaan diri;
2) Latihan membentuk, meluruskan atau
menyempurnakan sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral;
3) Hukuman yang diberikan untuk melatih
atau memperbaiki;
4) Kumpulan atau sistem-sistem
peraturan-peraturan bagi tingkah laku (MacMillan dalam Tuu,2004:20).
Menurut (Depdikbud 1988:208)
Disiplin juga dapat berarti tata tertib,
ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib.Dalam bahasa Indonesia
istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tatatertib dan
ketertiban. Dengan demikian, kedisiplinan hal-hal yang berkaitan dengan
ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata tertib yang
berlaku.
Menurut (Prijodarminto 1994:23)
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta
dan terbentukmelalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Amatembun (1974:6)
Kedisiplinan adalah keadaan tertib dimana orang
yang tergabung dalamorganisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang
hati.Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud kedisiplinan
dalampenelitian ini adalah keadaan tertib dimana siswa yang tergabung
dalamwarga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata tertib sekolah
yangtelah ada dengan senang hati.
Menurut Johar Permana, Nursisto (1986:14),
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Menurut Johar Permana, Nursisto ( 1986:14),
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dan serangkaian prilaku yang menunjukkan niai-niai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban
Sedangkan sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A.
Hyman dan Pamela A. Snock dalam bukunya Dangerous School (1999).Berkenaan
dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999:83) mengemukakan bahwa
tujuan disiplin sekolah adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang,
2. Mendorong pegawai melakukan yang baik
dan benar,
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan
bahwa kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan ketaatan
ataukepatuhan terhadap peraturanatau tata tertib yang telah ada dan
dilakukandengan senang hati dan kesadaran diri.
2.Kerja
Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh
manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan
seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu
yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang
dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada
keadaan sebelumnya.
Pekerjaan ialah kegiatan fisik dan mental
manusia untuk menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain maupun dirinya yang
dilakukan atas kemauan sendiri dan atau dibawah perintah orang lain dengan
menerima upah atau tidak. Dalam pengertian ini tercakup setiap pekerjaan yang
dijalankan atas dasar borongan dalam suatu perusahaan, baik oleh orang yang
menjalankan sendiri maupun orang yang membantunya.
Pengertian Pekerjaan berdasarkan Klasifikasi
Jabatan Nasional adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan kewajiban
atau tugas-tugas pokoknya. Satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang atau
beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Setidaknya terdapat beberapa pengertian bekerja
yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bekerja adalah aktifitas dasar yang menyangkut
kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan nafkah kebutuhan diri sendiri dan
keluarganya
Bekerja adalah tanggung jawab sosial yaitu
kesanggupan memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa menggantungkan atau mengganggu
orang lain
Bekerja adalah aktivitas perwujudan diri akan
kemampuan seseorang, kreativitas dan percaya diri, sehingga timbul rasa puas
karena adanya perasaan diperlukan oleh orang lain
Bekerja adalah cara mendapatkan penghasilan
secara aman untuk memenuhi kebutuhan hidup secara finansial
Jadi nyatalah bahwa keinginan untuk
mempertahankan hidup merupakan salah satu sebab yang terkuat yang dapat
menjelaskan mengapa seseorang bekerja. Melalui kerja kita memperoleh uang dan
uang tersebut dapat dipakai untuk memuaskan semua tipe kebutuhan. Kebutuhan itu
baik kebutuhan fisiologis dasar, seperi makan, minum, tempat tinggal, pakaian
dan sejenisnya. Maupun kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan yang timbul dalam
hubungan atau interaksi seseorang dengan lingkungan.
Sementara yang dimaksud dengan tenaga kerja /
pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan baik
fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau
kebutuhannya sendiri.
3. Pegawai Negeri
Pegawai negeriadalah pegawai yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,
atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Menurut UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG
POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi
tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Dan Hipotesis
1. Variabel
Kedisiplinan Kerja Pegawai Kantor
2. Hipotesis
Berdasarkan Pengamatan Cenderung Pengawasan Dari
Pusat mau pun PemimpinYang harus lebih memantau serta tugas pegawai harus di
rancang dengan baik sehingga akan menciptakan kedisplinan yang tinggi dari
pegawai.
B. Indikator Penelitian
a. Frekuensi : Mengumpulkan data jam kerja
pegawai.
b. Keaktifan : Mengumpulkan data kehadiran
pegawai dalam jam kerja.
c. Sumber Dana : anggaran Kelurahan untuk
kepentingan pekerjaan.
d. Penyediaan Tempat : Terpenuhinya Alat
Kantor.
C. Metode Penelitian
Secara umum metode dan teknik yang digunakan
dalam usulan penelitian adalah sebagai berikut:
Tipe Penelitian
Macam Dan jenis Data
Populasi Dan Teknik Sampling
Teknik analisis data
Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode dan teknik analisis data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan
adalah metode dan teknik kuantitatif serta kualitatif. Data dan informasi yang
dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik kemudian disajikan dalam bentuk
narasi.
D. Jadwal Pelaksaan Penelitian
Disusun berdasarkan data yang di kumpulkan dalam
bentuk angka dan grafik urutan kegiatan dari awal sampai akhir dan di buat
tabel.
sumber :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
SUMBER :
NAMA :
RICHKY APRISIA
KELAS :
3EB12
NPM :
26212280
MATKUL :
BAHASA INDONESIA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar